Senin, 31 Januari 2011

Mau Kursus bahasa inggris tapi belum punya modal? Jawabannya: BPEC (Benteng Panynyua English Club)

English meeting yang gratis dan menambah pengetahuan? ada ga ya?
ya adalah jawabannya ada di BPEC....
Yang begitulah kami menyebutnya BPEC (Benteng panynyua english club), pertama kali saya bergabung dengan english meeting ini di awal November 2010 yang semula niat saya hanya ingin jalan-jalan dan menikmati suasana Benteng Rotterdam atau lebih dikenal dengan nama Fort Rotterdam, ketika itu saya melihat sekumpulan muda-mudi sedang asik berdiskusi dengan menggunakan bahasa Inggris dan kebetulan memang saya tertarik untuk belajar bahasa Inggris, datanglah salah seorang dari mereka menghampiri saya dikala saya sedang memperhatikan mereka sedang berdiskusi, dia mengajak saya untuk bergabung tapi saya tidak langsung menerima tawaran itu, saya sempat bertanya kalau dalam english meeting ini kita harus berbayar tapi jawaban yang jarang saya temukan terucap dari mulutnya yang mengatakan bahwa "it's Free just join and share" alias "gratis, hanya bergabung dan berbagi".
Dari niat tulus mereka yang memang hanya ingin melatih Speaking dan Grammar dalam bahasa inggris serta mencari banyak Sahabat maka dari itulah mereka tidak memungut atau mengadakan pembayaran yang wajib dibayar oleh member. Yang perlu anda lakukan hanyalah datang tepat waktu dan rutin berkunjung ke BPEC.
Nah.. bagi teman-teman yang berniat untuk melatih skaligus belajar Bahasa Inggris dan mendapatkan banyak teman, gabung aja Gratis kok tanpa ada biaya registrasi atau Biaya bulanan.
Adapun beberapa session yang biasanya dilakukan diantaranya:

  • Opening Speech
  • Welcome-welcome baby
  • Warming up
  • Discussion
  • Debating
  • Conclusion
  • and Closing Speech

Eits... masih ada beberapa keuntungan yang kita dapatakan jika kita bergabung, setelah kita aktif di english meeting selama beberapa pertemuan kita sudah bisa mendaftarkan diri untuk bergabung menjadi committee alias panitia di BPEC.
Gimana asyik bukan? tunggu apa lagi... ayo gabung.
BPEC buka setiap hari Minggu alias" lovely sunday meeting" mulai jam 10:00 pagi-01:00 siang 
Lokasinya berada di Benteng Rotterdam, Jl.Penghibur No.1 Makassar.
Lets join.... and feel the different from your english....
Berikut beberapa gambar kegiatan di BPEC:
 Warming Up seassion:
 Discussion:
 Debating:
 Closing speech:


 Discussion with small group:

Benteng Peninggalan Zaman Belanda


Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang) adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros. Benteng Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan.
Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang, biasa juga orang Gowa-Makassar menyebut benteng ini dengan sebutan Benteng Panyyua yang merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa. Kerajaan Gowa-Tallo akhirnya menandatangani perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya mewajibkan Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda. Pada saat Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang diubah menjadi Fort Rotterdam. Cornelis Speelman sengaja memilih nama Fort Rotterdam untuk mengenang daerah kelahirannya di Belanda. Benteng ini kemudian digunakan oleh Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur.
Di kompleks Benteng Ujung Pandang kini terdapat Museum La Galigo yang di dalamnya terdapat banyak referensi mengenai sejarah kebesaran Makassar (Gowa-Tallo) dan daerah-daerah lainnya yang ada di Sulawesi Selatan. Sebagian besar gedung benteng ini masih utuh dan menjadi salah satu objek wisata di Kota Makassar.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Fort_Rotterdam
 Yang diatas itu sejarah dari benteng roterdam yang saya dapat di wikipedia, sekarang saya mau menambahkan tentang keadaan fort roterdam di tahun 2011:
Benteng/Fort Rotterdam merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing maupun lokal yang berada di Kota Makassar, kalau dizaman dahulu digunakan sebagai benteng pertahan dijaman sekarang dijadikan sebagai cagar budaya yang tak luput dari incaran para turis. Di Benteng ini juga terdapat Musium yang berisi benda-benda peninggalan nenek moyang serta beberapa informasi tetang sejarah terbentuknya Fort Rotterdam.
Seperti anak muda pada umumnya saya dan teman-teman juga sering datang ke tempat ini sekedar refresing ataupun foto-foto bareng teman-teman, karena susana ditempat ini juga banyak dimanfaatkan oleh para model dan fotografer untuk mengambil gambar dan latar dari Fort Roterdam tak dipungkiri lagi latar foto dengan Fort Roterdam memang bagus didukung dengan susana di Benteng yang dipenuhi dengan taman.
Di Benteng ini juga terdapat beberapa Club Bahasa Inggris yang rutin diadakan contohnya BPEC (Benteng Panynyua English Club) english meeting yang diadakan setiapa hari minggu di Fort Rotterdam yang berdiri sejak 1989 hingga sekarang ini, sedikit info lagi Benteng Panynyua merupukan salah satu nama dari Fort Roterdam yang dulu digunakan. terdapat juga galeri lukisan bagi anda yang berminat dengan seni painting.









Nah buat kaliaan yang tertarik dengan Benteng Peninggalan jaman Belanda ini datang aja ke Kota Makassar Sulawesi Selatan jaraknya tidak jauh dari Pelabuhan kota makassar dan berdekatan dengan Balai kota Makassar.

Minggu, 30 Januari 2011

Seuntai Keindahan di Tanjung Bira


Hari itu aku dan teman SMA berencana liburan diluar daerah, tersebutlah sebuat tempat yang tak pernah aku kunjungi sebelumnya Tanjung Bira ya”’ begitulah orang-orang menyebutnya, memang sih sudah lama aku tidak pernah ketempat itu, aku tahu tentang daerah itu hanya dari teman-teman dan orang-orang yang telah lebih dahulu kesana.
Kami berangkat dari kota Sungguminasa sekitar jam 5 sore dengan mengendari mobil panther ya biayanya sekitar 35ribu perorang dan tiba di kota Bulukumba jam 9 malam, saya dan teman-teman istirahat semalam di kota Bulukumba dan perjalanan di lanjutkan esok harinya. jarak Tanjung Bira dari kota Bulukumba menempuh waktu sekitar 1 jam, setibanya disana kita harus membayar tiket masuk 3ribu rupiah perorang, sangat murah kan dan tak sebanding dengan pesona alam yang akan ditawarkan disana.
Setibanya di Tanjung Bira di ujung jalan aku melihat lautan luas yang membentang dikelilingi dengan pasir putih yang bersih, bukannya hanya turis lokal, turis dari luar negeri pun banyak yang berkunjung kesana. Perjalanan jauh ternyata terbayarkan dengan pesona alam yang eksotis batu-batu karang yang mirp seperti tebing-tebing menambah elok daerah ini.
Saya sarankan agar tidak berenang disiang hari, cobalah anda berenang di pagi atau sore hari, karena anda bisa merasakannya sejuknya air laut ditambah dengan kejernihannya yang membuat kita betah untuk bermain-main air.
Di tempat itu juga disediakan fasilitas seperti hotel dan beberapa pemondokan, anda juga bisa berkeliling dilautan dengan menyewa perahu nelayan dan juga peralatan menyelam wah.. mantap kan!





Berikut saya tampilkan beberapa foto yang sempat saya abadikan di Tanjung Bira.