Senin, 31 Januari 2011

Benteng Peninggalan Zaman Belanda


Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang) adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros. Benteng Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan.
Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang, biasa juga orang Gowa-Makassar menyebut benteng ini dengan sebutan Benteng Panyyua yang merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa. Kerajaan Gowa-Tallo akhirnya menandatangani perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya mewajibkan Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda. Pada saat Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang diubah menjadi Fort Rotterdam. Cornelis Speelman sengaja memilih nama Fort Rotterdam untuk mengenang daerah kelahirannya di Belanda. Benteng ini kemudian digunakan oleh Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur.
Di kompleks Benteng Ujung Pandang kini terdapat Museum La Galigo yang di dalamnya terdapat banyak referensi mengenai sejarah kebesaran Makassar (Gowa-Tallo) dan daerah-daerah lainnya yang ada di Sulawesi Selatan. Sebagian besar gedung benteng ini masih utuh dan menjadi salah satu objek wisata di Kota Makassar.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Fort_Rotterdam
 Yang diatas itu sejarah dari benteng roterdam yang saya dapat di wikipedia, sekarang saya mau menambahkan tentang keadaan fort roterdam di tahun 2011:
Benteng/Fort Rotterdam merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing maupun lokal yang berada di Kota Makassar, kalau dizaman dahulu digunakan sebagai benteng pertahan dijaman sekarang dijadikan sebagai cagar budaya yang tak luput dari incaran para turis. Di Benteng ini juga terdapat Musium yang berisi benda-benda peninggalan nenek moyang serta beberapa informasi tetang sejarah terbentuknya Fort Rotterdam.
Seperti anak muda pada umumnya saya dan teman-teman juga sering datang ke tempat ini sekedar refresing ataupun foto-foto bareng teman-teman, karena susana ditempat ini juga banyak dimanfaatkan oleh para model dan fotografer untuk mengambil gambar dan latar dari Fort Roterdam tak dipungkiri lagi latar foto dengan Fort Roterdam memang bagus didukung dengan susana di Benteng yang dipenuhi dengan taman.
Di Benteng ini juga terdapat beberapa Club Bahasa Inggris yang rutin diadakan contohnya BPEC (Benteng Panynyua English Club) english meeting yang diadakan setiapa hari minggu di Fort Rotterdam yang berdiri sejak 1989 hingga sekarang ini, sedikit info lagi Benteng Panynyua merupukan salah satu nama dari Fort Roterdam yang dulu digunakan. terdapat juga galeri lukisan bagi anda yang berminat dengan seni painting.









Nah buat kaliaan yang tertarik dengan Benteng Peninggalan jaman Belanda ini datang aja ke Kota Makassar Sulawesi Selatan jaraknya tidak jauh dari Pelabuhan kota makassar dan berdekatan dengan Balai kota Makassar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buatlah sebuah komentar yang membangun demi perbaikan blog ini..